21 May 19:54
|
Mitos
dan Fakta Kecerdasan Orang Yahudi
Stephen Carr Leon menghabiskan
masa 3 tahun di Israel untuk menjalani housemanship
di beberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik
yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, “ Mengapa Yahudi Pintar? ”
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? (Pertanyaan yang sama dalam benak saya, kenapa setiap orang sukses tak lepas dari bangsa Yahudi lagi, bangsa Yahudi lagi!) Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Dengan tekadnya yang bulat maka dimulailah pengamatannya itu.
Masa
Kehamilan sang Ibu
Begitu wanita Israel yang mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung
anak, maka langsung sang ibu tersebut sering bernyanyi dan bermain piano dan
juga membeli buku matematika. Bermain piano dan bernyanyi bertujuan untuk mem-pengaruhi
suasana hati bawaan si bayi tersebut ketika lahir. Dengan bernyanyi dan bermain
piano,maka sang ibu akan merasakan ketenangan. Diharapkan sang bayi akan
memiliki karakter bawaan yang tenang dan berfikir matang ketika meng-hadapi
masalah hidup nantinya. Sedangkan mengerjakan soal matematika bertujuan untuk
mengembangkan kecerdasan otak bayi yang ada dalam kan-dungannya.
Agar
Anak Mereka Terlahir dengan Otak Jenius
Para ibu Yahudi yang tengah mengandung, terus menerus mengerjakan soal
matematika yang ada sampai tiba saat melahirkan. Kadang mereka mengerjakan
bersama suaminya dan bertanya kepada saudara-saudaranya bila ada soal yang
terasa sulit. Artinya, mereka tidak melatih kecerdasan otak anak mereka dari
kecil, dari balita, dari umur 3 bulan, tapi dari sejak di dalam kandungan!
Sebuah
Perencanaan yang Mendalam Sekali!
Cara
Makan
Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang
badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa
kepala (sekali lagi, tanpa kepala!) bersama salad yang dicampur dengan badam
dan berbagai jenis kacang-kacangan. Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan
sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang
tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam
kandungan. (Sama seperti kebiasaan orang Jepang yang jenius juga dalam kerajinan memakan
daging ikan).
Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. Menjadi semacam kewajiban
untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan. Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen
menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan
yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau
fillet),” ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada
bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak
bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam. Mereka juga akan makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan
terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan
buah-buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi
atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa
ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah. Ternyata makan
buah dahulu baru nasi, akan menyebabkan buah busuk. Karena proses pencernaan
makanan di dalam perut kita itu memakan waktu yang lama. Sehingga akan membuat
buah mengalami antrian yang panjang sampai akhirnya dia keburu busuk duluan. (Pernah
membiarkan apel yang sudah terkelupas khan?
Lama-lama akan kuning dan bisa membusuk khan? Itu hanya didiamkan dan terkena
udara loh…bagaimana kalau dicampur olahan makanan di dalam perut kita? Sudah
pasti busuk duluan sebelum dapat diproses. Jadi istilah “makan buah setelah
makan nasi” sebagai pencuci mulut itu SALAH. Makan buah sebelum makan nasilah
yang benar, bukan setelah makan nasi. Percuma. )
Anak-anak
Yahudi
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi.
Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama
kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever). Kacang Badam = Kacang Almond, atau Buah Almond,
mirip dengan Buah Persik dan Aprikot, hanya saja daging buahnya dibuang saat
dipanen, sehingga hanya menyisakan bijinya, karena itu disebut sebagai kacang.
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata-rata mereka
memahami tiga bahasa: Hebrew, Arab dan Inggris. (Ternyata mempelajari sesuatu
yang baru itu menyeimbangkan kedua belah otak kita. Contohnya ya seperti mempelajari
bahasa yang berbeda -beda). Sejak kecil pula mereka telah dilatih bermain piano
dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah
tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik
dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.
Musik yang mereka dengarkan ya musik yang bisa menambahkan kecerdasan otak
mereka. Yaitu musik yang lagak-lagak bethoven gitu deh.
Masa
Kanak-kanak
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika
berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan
Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya
bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!” katanya. Segala pelajaran akan dengan
mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi, olahraga juga
menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah,
menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak
fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Saya pernah membaca buku (saya lupa judulnya) yang mengatakan: kalau anak-anak
yang jago dalam hal olahraga, biasanya mereka mempunyai kemampuan mengambil
keputusan yang cepat, karena otak mereka terlatih bergerak cepat, terlepas dari
bagus atau tidaknya prestasi mereka di sekolah.
Sekolah
Tinggi
Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong
untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan
memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apalagi kalau yang diteliti itu
berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi. Satu
lagi yang diberi keutamaan ialah fakultas ekonomi. Dr. Stephen Carr Leon sungguh terperanjat melihat
mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi.
Di akhir tahun di universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek, dan
mereka harus mempraktikkannya. Anda hanya akan lulus jika tim Anda (10 pelajar
setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda
terperanjat?
Itulah kenyataannya. Entrpreneurship dan networking digelorakan. Oh
iya. Merokok bagi mereka adalah sesuatu yang tabu. Bila Anda diundang makan di
rumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh
Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel
utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok
bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Suatu penemuan dari saintis gen
dan DNA Israel. smoking-kills-gun-l Jadi merokok merupakan sesuatu yang kejam dan menjijikan bagi orang Israel!
Perbuatan terkutuk dan kejam bagi mereka mungkin. Karena bukan saja merusak gen
untuk keturunannya, tapi juga merusak gen orang-orang yang ikut menghirupnya.
Mari kita bersama-sama simpulkan kenapa bangsa Yahudi bisa sangat amat sangat
cerdas sehingga bisa menguasai dunia, baik dari segi kepintaran, teknologi,
maupun perekonomian. Melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah
keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu
proses dan ketekunan dalam membina generasi penerus.
(kesimpulan Dr Stephen Carr Leon). Sumber: http://geo-geo22.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar